Sayur Kangkung |
Sebagian besar masyarakat Indonesia rasanya sudah tidak asing lagi dengan sayur kangkung. Selain murah, mudah didapat dan diolah, konon sayuran hijau ini juga efektif cegah kurang darah.
Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.
Perlu diketahui, kurang darah atau anemia adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya produksi sel darah merah (hemoglobin) di dalam tubuh. Mereka yang mengalami kondisi ini umumnya mudah lelah, rentan sakit kepala, sulit berkonsentrasi, kulit pucat, dan sering kram pada kaki atau tangan.
Di antara semua jenis anemia, yang paling sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat besi. Simpelnya, kondisi ini adalah akibat dari tidak tercukupinya kebutuhan zat besi harian.
Sayur Kangkung |
Sayur kangkung memiliki kandungan zat besi 1,5 kali lebih besar dibandingkan bayam. Dalam 100 gram kangkung terdapat 3,5- 4 gram zat besi. Jika dikonsumsi bersamaan dengan variasi menu lain, kangkung dapat membantu mencukupi kebutuhan zat besi harian dan cegah kurang darah.
Adapun, kebutuhan zat besi pada pria dewasa adalah sekitar 8,5 gram per hari. Sedangkan wanita dewasa adalah sekitar 18 gram per hari.
Sebenarnya, kangkung tak hanya mengandung zat besi, tapi juga asam folat dan vitamin C. Dua unsur ini sama-sama memiliki peran penting dalam membantu proses pembentukan sel darah merah di dalam tubuh.
Selain bermanfaat cegah kurang darah, kangkung juga merupakan sumber antioksidan yang baik. Jadi, sayuran hijau ini dapat bantu tubuh untuk menangkal radikal bebas.
Tak hanya sampai di situ! Ternyata, kangkung juga merupakan sumber serat yang dapat bantu turunkan kolesterol, serta sumber vitamin A yang baik untuk menjaga kesehatan mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar